teks

selamat datang di blog saya

Kamis, 16 Desember 2010

Pada Mulanya

Syair Rabindranath Tagore

"Dari manakah gerangan aku datang? Dimanakah
engkau menjemputku?" Bertanya bayi kepada ibu.

Si ibu lalu menjawab, setengah menangis ia,
separo tertawa ia, mendekap bayi ke dadanya,
 "Engkau bersembunyi di hatiku sebagai
keinginanku, hasrat terkuatku, kekasihku.

Engkau ada dalam boneka masa kanakku;
dan dengan tanah liat kubentuk imaji Tuhan,
setiap pagi, kubuat juga engkau, Anakku.

Engkau abadi bersama dewa di rumah kita,
dalam setiap doanya, kudoakan juga engkau.

Dalam setiap harap dalam setiap cinta, dalam
hidupku, dalam hidup ibuku, engkau telah hidup.

Dalam pangkuan jiwa yang pernah mati, yang
hidup di rumah kita, engkau bertahun diasuh.

Dan di masa gadisku, hatiku membuka kelopaknya,
engkau adalah aroma wangi menyemerbak disana.

Kelembutanmu bunga mekar di tangkai mudaku,
seperti penda di langit sebelum matahari bangkit.

Surga yang pertama, Sayangku, lahir kembar
bersama cahaya pagi, engkau mengapung dalam
arus hidup dunia, akhirnya terdampar di hatiku.

Ketika kupandang wajahmu, misteri mengepungku;
engkau milik dunia, kini menjadi milikku sepenuhnya.

Karena takut kehilanganmu, kudekap kau erat di dada.
Keajaiban apa ini? Pusaka dunia apa ini? Terperangkap
di dalam dua dekap, tanganku yang lemah ramping?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar